“Kita wajib menjaga peninggalan para ulama salaf yang masih relevan, dan kita juga harus siap menerima perkembangan zaman untuk kemajuan pesantren dalam rangka dakwah. Sebagai contoh, dulu, di wilayah Tegalrejo ini, yang pertama kali memasang telepon adalah pondok di sini. Hal ini menunjukkan, bahwa  sebagai institusi, pondok pesantren ini sangat ingin mengikuti perkembangan tehnologi,” demikian disampaikan oleh KH. Yusuf Chudlori, selaku tuan rumah dalam kegiatan Kick Off Program Cybertren di Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang (21/1/25)

Pada kesempatan tersebut, DAC bersama PT DKSI menyampaikan CSR berupa support fasilitas teknologi informasi kepada Pesantren Asrama Perguruan Indonesia (API), salah satu yang terpilih untuk program dimaksud.

Melalui program ini, DAC memiliki cita-cita agar pesantren sebagai salah satu pilar pendidikan tertua di Indonesia mampu menjadi lembaga pendidikan nasional yang andal dan bisa menyiapkan generasi bangsa yang tak hanya paham agama, tapi juga melek teknologi. Digitalisasi sangat penting, karena dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan inovasi, membuat kehidupan manusia lebih terhubung dan nyaman untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman serta meningkatkan kualitas pendidikan.

DAC sebagai salah satu perusahaan di bidang teknologi informasi berusaha untuk selalu inovatif, salah satunya dengan memiliki komitmen memajukan sistem pendidikan pesantren melalui program cybertren. Cyber adalah sesuatu yang berkaitan dengan komputer dan informasi, khususnya internet dengan ruang siber atau cyberspace yang menjadi ruang di mana orang-orang saling terhubung dalam jaringan.

“DAC memiliki komitmen untuk memajukan sistem Pendidikan, salah satunya di pesantren sebagai wujud nyata kepedulian terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan di Indonesia, “ ujar Daan, memastikan dukungan dan komitmennya selaku owner dari DAC dalam menyambut kegiatan tersebut.